Ikatanyang terbentuk melalui serah terima elektron valensi disebut aIkatan from POLNEP 123 at Pontianak State Polytechnic
Peristiwaserah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa - 12918070 andreptasetyo4749 andreptasetyo4749 27.10.2017 Kimia Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Aris18 Aris18 Pembentukan senyawa ion Contohnya apa?
Peristiwaserah terima elektron terjadi pada senyawa yang memiliki Ikatan Ion. Peristiwa serah terima elektron dapat terjadi antara unsur Logam dengan Non Logam. Unsur Logam cenderung menyerahkan elektronnya untuk mencapai kestabilan. Unsur Non Logam cenderung menerima elektron untuk mencapai kestabilan. Jawaban : a.
Peristiwaserah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Hal yang terjadi pada garam dapur yang terdiri dari Na dan Cl dapat dijelaskan sebagai berikut. Na merupakan golongan IA dimana IA memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil IA harus melepas 1 elektron. Konfigurasi elektron dari 11 Na adalah 2, 8, 1
melepaskanelektron maupun menerima elektron agar stabil.Peristiwa serah terima elektron satu ini bisa berlangsung terhadap senyawa NaCl alias garam dapur. Keterangannya: Na adalah golongan IA yang IA mempunyai elektron valensi 1, sehingga agar stabil, IA harus dapat melepas 1 elektron. Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, maka 11Na: 2, 8, 1.
ProsesPembentukan Ikatan Ion Setiap unsur harus berupaya untuk mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dengan cara melepaskan elektron maupun menerima elektron agar stabil. Peristiwa serah terima elektron satu ini bisa berlangsung terhadap senyawa NaCl alias garam dapur. Keterangannya:
iTZl. – Hay hay bertemu lagi dengan artikel . Kali ini kita akan membahas tentang ikatan ion. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini. Pengertian Ikatan IonSifat – Sifat Ikatan IonCiri – Ciri Ikatan IonPembentukan Ikatan IonSebarkan iniPosting terkait Pengertian Ikatan Ion Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk dikarenakan adanya gaya tarik menarik secara elektrostatis yang berlangsung di antara ion positif dan negatif. Atom yang energi ionisasinya rendah akan lebih mudah membentuk ion positif sebab melepaskan elektron. Selanjutnya elektron tersebut ditangkap oleh atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar membentuk ion negatif sebab ia mudah menerima elektron. Maka akan terjadi gaya tarik menarik dan terbentuklah senyawa yang bersifat netral. Sifat – Sifat Ikatan Ion Selain bersifat relatif kuat, ikatan ion juga mempunyai sifat-sifat yang lain, diantaranya ialah sebagai berikut Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi. Ion positif dan negatif dalam kristal senyawa ion tidak bebas bergerak sebab terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat. Diperlukan suhu yang tinggi agar ion-ion mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya elektrostatik. Keras tetapi rapuh. Memiliki sifat keras sebab ion-ion positif dan negatif terikat kuat ke segala arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh disebabkan lapisan-lapisan dapat bergeser apabila dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya maka timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang mengakibatkan terjadinya pemisahan. Berupa padatan pada suhu ruang. Larut dalam pelarut air, namun umumnya tidak larut dalam pelarut organik Tidak menghantarkan listrik dalam fasa padat, namun bisa menghantarkan listrik dalam fasa cair. Zat dikatakan bisa menghantarkan listrik jika terdapat ion-ion yang bisa bergerak bebas membawa muatan listrik. Ciri – Ciri Ikatan Ion Terdiri dari atom logan dan Logam Besi Fe Alumunium Al Perak Ag Emas Au Natrium Na Magnesium Mg Lithium Li Logam dari gol IA1A dan IIA2A Atom Non-Logam Karbon C Hidrogen H Oksigen O Nitrogen N Phosfor P Dll Unsur dari gol VA, VIA, VIIA Pembentukan Ikatan Ion Setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron. Peristiwa serah terima elektron ini berlangsung pada senyawa NaCl alias garam dapur. Na merupakan golongan IA dimana ia mempunyai elektron valensi 1, maka agar stabil ia harus melepas 1 elektron. Apabila dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na 2, 8, 1. Maka apabila melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 sesuai kaidah oktet. Sebab melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi bermuatan +1 Na+. Reaksinya Na → Na+ + e– artinya Na melepas 1 elektron 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak, disana ada yang menangkapnya yakni si Cl. Dikarenakan Cl mempunyai elektron valensi 7 dia golongan VIIA. Apabila dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Jadi apabila Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya akan menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Sebab Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 Cl–. Reaksinya Cl + e– → Cl– berarti Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Adakah pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini? Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Jadi Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya elektrostatik. Na+ + Cl– → NaCl Ikatan ion = logam + nonlogam Apabila digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya yakni Golongan IA kecuali H, IIA kecuali Be, IIIA Aluminium, golongan transisi Golongan B. Sedangkan nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil. Demikianlah bahasan kita mengenai ikatan ion. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Ciri – Ciri Ikatan Ion Pengertian, Sifat & Pembentukannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu 🙂 Baca Juga Artikel Lainnya √ Sifat Koligatif Larutan Pengertian, Sifat, Rumus & Contohnya Lengkap √ Prinsip Kromatografi Pengertian & Jenisnya Lengkap √ Bahaya Kloroform Pengertian, Reaksi & Penggunaannya Lengkap √ Jenis – Jenis Larutan Pengertian, Jenis, Kadar & Reaksinya Lengkap √ Kegunaan Logam Alkali Pengertian & Sifatnya Lengkap
peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa