Impresionisme yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis.Perupa aliran ini adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S. Sudjojono; Surialisme, yaitu aliran seni lukis yang menyerupai bentuk- bentuk yang sering didalam mimpi.Pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian
Saatini berbagai macam jenis skuter banyak menghiasi pasar otomotif tanah air. Hal ini menunjukkan bahwa skuter semakin eksis dikalangan masyarakat. Jika melihat kilas balik dunia otomotif Indonesia, maka kita akan menemukan fakta bahwa sebuah produk jika laris manis dipasaran maka akan diikuti pula dengan munculnya suatu tren baru yang memanfaatkan
Ekspresionismeyaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa yang menggunakan aliran ini antara lain Vincent Van Gogh dan Affandi. 2.Impresionisme yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Perupa yang
Secaraumum seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak /gaya, teknik/bahan dan bentuk karya seni tersebut. c. Ekspresionisme yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat
AliranSeni Lukis Ekspresionisme. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.
Gayaatau aliran dalam seni rupa merupakan suatu ciri khas dari suatu karya seni rupa yang secara turun temurun tidak akan berubah. Suatu karya seni rupa tergantung bagaimana gaya yang dipilih seniman yang membuatnya, jadi membaca gaya suatu karya seni sebenarnya sama dengan mempelajari latar belakang gagasan seorang seniman.
DjYjv. Seni lukis adalah cabang seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi bermediakan kanvas atau permukaan datar lain yang di isi oleh unsur-unsur pokok garis dan warna melalui cat atau pewarna dan pembubuh gambar lainnya. Tentunya, lukisan dapat berisi representasi alam seperti potret wajah, hewan, pemandangan. Bisa juga memuat gambar abstrak yang merupakan penyederhanaan bentuk alam, atau berisi ungkapan ekspresif dari seniman berupa komposisi bentuk nonrepresentatif tidak menyerupai apa pun. Soedarso Sp 1990, hlm. 11 mengungkapkan bahwa melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Seni lukis merupakan pengembangan dari menggambar. Lukisan memiliki corak atau gaya yang lebih rumit, namun tidak berarti lebih baik dari menggambar. Teknik dan bahan yang digunakan juga dapat lebih beragam dari menggambar pada umumnya. Aliran Seni Lukis Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, lukisan memiliki ciri khas, tema, teknik yang biasa disebut dengan gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu representatif, deformatif dan nonrepresentatif. Berikut penjelasan dari masing-masing pembagian tersebut Representatif Lukisan representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada alam atau kehidupan sehari-hari manusia dalam masyarakat. Gambar pada lukisan akan merepresentasikan sesuatu yang konkret, misalnya pemandangan alam, potret manusia, suasana perkotaan, dsb. Beberapa gaya atau aliran seni rupa yang termasuk dalam kategori representatif adalah sebagai berikut. 1. Aliran Naturalisme Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu sepersis mungkin dengan keadaan nyatanya, seteliti mungkin. Sehingga diperlukan kemampuan yang terlatih untuk mewujudkan karyanya. Tokoh aliran naturalisme antara lain adalah sebagai berikut. Wahidi Abdullah Suryobroto Basuki Abdullah Mas Pringadi Rubens John Constabel Thomas Cole William Bliss Baker Contoh lukisan naturalis Pantai flores, oleh Basuki AbdullahPenjelasan lengkap mengenai aliran naturalisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Naturalisme – Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis 2. Aliran Realisme Aliran realisme adalah aliran seni rupa yang memandang dunia ini tanpa ditutup-tutupi, dalam artian subjek atau objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai dengan kenyataan sehari-hari, tidak di dramatisir atau dipilih hanya yang indahnya saja. Tokoh-tokoh aliran realisme antara lain adalah sebagai berikut. Wardoyo Trubus Tarmizi Dullah Gustave Courbet Jean-Francois Millet Edouard Manet contoh seni lukis aliran realismePenjelasan lengkap mengenai realisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Realisme Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis 3. Romantisisme Aliran ini terkadang disebut romantisme yang sebetulnya kurang tepat. Aliran ini mengungkapkan tema yang masih representatif namun dengan cara yang dramatis. Misalnya menunjukan peristiwa yang dahsyat atau kejadian-kejadian penting dalam sejarah secara dramatis. Tokoh-tokoh aliran romantisisme adalah sebagai berikut. Raden Saleh Fransisco Goya Caspar David Friedrich Turner Contoh karya aliran romantisisme The Second of May 1808 oleh Fransisco Goya, gambar asli diperoleh melalui lengkap mengenai aliran romantisisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Aliran Romantisisme; Pengertian, Sejarah, Tokoh & Contoh Deformatif Deformatif adalah gaya yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis, sehingga menghasilkan bentuk baru, namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar aslinya. Beberapa aliran seni rupa yang termasuk dalam gaya deformatif adalah sebagai berikut. 1. Impresionisme Merupakan aliran yang hanya menggambarkan kesan sederhana dari apa yang dilukiskan. Tokoh aliran impresionisme meliputi beberapa pelukis di bawah ini. S. Sudjojono Claude Monet Paul Cezanne Paul Gauguin Georges Seurat Contoh karya aliran impresionisme Woman with a Parasol. lengkap mengenai impresionisme dapat di baca pada tautan dibawah ini Baca juga Impresionisme Pengertian,Ciri,Tokoh, Contoh Karya & Analisis 2. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang mengubah sesuatu yang nyata menjadi tampak tidak nyata. Misalnya, aliran surealisme dapat menggambarkan manusia yang melayang, jam yang meleleh, ikan yang dapat berenang tanpa air, dsb. Hal tersebut selanjutnya mengakibatkan gambar yang terdapat dalam lukisan tampak seperti pada mimpi. Tokoh surealisme antara lain adalah sebagai berikut. Salvador Dali Rene Magritte Frida Kahlo Contoh Karya Aliran Seni Lukis Surealisme The Persistence of Time oleh Salvador Dali, gambar asli diperoleh melalui lengkap mengenai surealisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Surealisme; Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis 3. Kubisme Kubisme merupakan aliran seni rupa yang menyederhanakan objek nyata menjadi ke-kubus-kubus-an bidang segi empat atau objek geometris lainnya. Aliran ini juga memainkan perspektif atau sudut pandang yang berbeda dalam suatu objek. Misalnya, mata seseorang dapat digambar melalui tampak depan, namun hidung digambarkan dari tampak samping, dan teling digamarkan dari tampak atas. Beberapa Tokoh aliran kubisme adalah sebagai berikut. Pablo Picasso Georges Braque Juan Gris contoh lukisan aliran kubismePenjelasan lengkap mengenai realisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Kubisme; Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis 4. Ekspresionisme Aliran ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa. Artinya, bukan kemiripan gambar pada suatu lukisan yang diutamakan, namun ekspresi seniman terhadap sesuatu yang ia lukis. Intinya, aliran ekspresionisme lebih mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam. Tokoh-tokoh ekspresionisme adalah sebagai berikut. Affandi Edvard Munch Ernst Ludwig Kirchner Contoh aliran Ekspresionisme The Scream oleh Edvard Munch 1893-1910Penjelasan lengkap mengenai realisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Ekspresionisme – Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh & Analisis Nonrepresentatif Nonrepresentatif adalah gaya yang tidak merepresentasikan sesuatu yang merupakan kebalikan dari representatif. Bentuk dasar dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya atau tidak menirukan alam sama sekali. Lukisan hanya di isi oleh bentuk-bentuk geometris sederhana, kumpulan garis, atau hanya berupa blok-blok warna yang terbebas dari bentuk alam seperti potret wajah manusia, pemandangan, dsb. Aliran-aliran nonrepresentatif antara lain 1. Abstrak Ekspresionisme Aliran yang menggunakan ekspresi spontan untuk menciptakan karya abstrak. Pelukis abstrak ekspresionisme menumpahkan cat langsung ke kanvas, mencipratkan cat dengan tongkat, dsb. Tokoh-tokoh Abstrak Ekspresionisme antara lain adalah sebagai berikut. Jackson Pollock Willem de Kooning Mark Rothko Helen Frankenthaler Clyfford Still Contoh aliran abstrak ekspresionisme Number 5 oleh Jackson Pollock, gambar asli diperoleh melalui Formalisme Aliran yang hanya menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris seperti segi empat, persegi panjang, segitiga atau hanya garis. Tokoh-tokoh aliran formalisme antara lain adalah sebagai berikut. Jasper Johns James McNeill Whistler Contoh aliran abstrak formalisme Blue Green and Brown oleh Mark Rothko, Gambar diperoleh melalui Seni Lukis Selain dibagi berdasarkan alirannya, seni lukis juga dapat dikategorisasikan berdasarkan tema. Secara umum, dapat dikatakan terdapat 6 tema umum dalam seni lukis, yaitu sebagai berikut. Hubungan antara manusia dengan lukis dapat digunakan untuk menuangkan ide atau gagasan dari seniman itu sendiri. Terkadang seniman menggunakan potret wajah dirinya sendiri sebagai objek atau subjek lukisan. Hubungan antara Manusia dengan Manusia seorang pelukis juga mengekspresikan cita-rasa keindahan menggunakan orang-orang yang ada disekitarnya. Orang-orang tersebut bisa jadi orang terdekat seperti istri/suami, anaknya, orangtua, saudara, teman atau siapapun itu. Hubungan antara Manusia dengan Alam sekitar seniman dapat menjadi objek atau subjek yang menarik untuk menjadi tema lukisannya. Pemandangan gunung, hutan, laut, sungai, perkampungan, hingga kota. Hubungan antara Manusia dengan yang ada di sekitar kita juga dapat memiliki keunikan dan keindahan tersendiri sebagai sumber inspirasi melukis. Kita tidak pernah tahu karya seunik apa yang dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai benda keseharian yang ada di sekitar. Hubungan antara Manusia dengan kehidupan sehari-hari yang beragam terkadang mencetuskan suatu ide untuk melukis. Kegiatan manusia dapat digambarkan secara langsung pada karya lukis, atau hanya menginspirasi terhadap ekspresi dan emosi yang ingin dikeluarkan oleh seniman. Hubungan antara Manusia dengan Alam atau khayalan yang terkadang tiba-tiba melintas atau direnungkan, baik secara sadar ataupun tidak sadar saat tertidur merupakan inspirasi dan tema yang luar biasa untuk dilukis. Alat dan Bahan Media Seni Lukis Alat lukis utama adalah peralatan untuk mengaplikasikan atau membubuhkan cat pada media lukis, seperti kuas, pisau palet, dsb. Penggunaan alat lukis sangat bergantung pada media, teknik, aliran dan tema yang akan dibuat. Alat lukis Beberapa alat lukis yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut. Fungsinya untuk mengaplikasikan cat pada media lukis/kanvas Pisau Lukis. Pisau lukis adalah alternatif lain dari kuas untuk membubuhkan cat. Cat yang dibubuhkan menggunakan ini biasanya dalam kuantitas besar dan untuk keperluan menciptakan efek timbul/muncul 3d. Pisau Palet. Pisau palet biasanya terbuat dari plastik dan digunakan untuk mencampurkan cat. Palet adalah tempat kita untuk mencampur dan menyiapkan cat sebelum digunakan. Pensil dapat digunakan sebagai alat lukis untuk menggambar sketsa. Perlu diketahui bahwa bekas pensil dapat tidak tertutupi oleh cat, sehingga sebaiknya gunakan dengan hati-hati dalam guratan yang tipis. Terdapat cat yang berbasis minyak dan air. Cat minyak biasa digunakan untuk melukis jangka panjang, agar cat tidak mudah kering dan dapat dengan mudah diperbaiki dengan mengelap cat yang belum kering. Cat berbasis air seperti cat akrilik atau cat air lebih cepat kering, sehingga lebih sulit untuk diperbaiki. Tinta Bak. Tinta merupakan cat alternatif yang cukup banyak digunakan pada seni lukis. Alat pembubuh cat khas/alternatif. Sikat gigi bekas, tongkat kayu untuk mengucurkan cat enamel, dsb. Terdapat banyak alat lukis alternatif lain yang dapat digunakan untuk menciptakan efek khusus. Cat khas/alternative. Cat alternatif lain juga dapat digunakan, tergantung kebutuhan lukisan yang diciptakan. Penjelasan lengkap mengenai alat lukis berdasarkan fungsinya dapat dilihat di Baca juga Alat Lukis Kuas, Pisau, Roller dengan Jenis & Fungsinya Bahan Media Seni Lukis Bahan merupakan berbagai material yang dibutuhkan untuk membuat suatu lukisan. Berbeda dengan alat, bahan bersifat dapat habis, sehingga harus diperhatikan pasokannya. Beberapa bahan atau media seni lukis adalah sebagai berikut. Media utama yang sering digunakan dalam melukis adalah kanvas, karena terhitung awet dan tahan lama. Namun lukisan juga dapat dibuat pada kain linen, papan kayu, papan fiber, kaca, dsb. Terdapat bermacam jenis cat yang digunakan, dan salah satunya adalah cat akrilik yang menggunakan bahan pencampur air namun bersifat permanen. Cat lainnya meliputi cat minyak, cat gouache, tempera, dsb. Jangan menggunakan cat minyak pada media kertas, karena kertas akan tergerus oleh zat yang ada pada cat minyak. Gunakan cat air dan lapisi dengan pelapis cat agar kertas bertahan lama. Terdapat juga media khas/alternatif untuk membuat lukisan. Media alternatif untuk melukis tersebut meliputi kaca, lempengan kayu, lempengan logam, lempengan plastik, atau benda datar dua dimensi apa pun yang dapat menjadi media lukis jika digunakan dengan tepat. Penjelasan lengkap mengenai media lukis dan alternatifnya dapat dilihat di sini. Baca juga Media Lukis Pahami Bahan, Alternatifnya & Komponen Cat Teknik dan cara melukis Melukis membutuhkan cara dan teknik yang tepat untuk membuat karya yang baik. Teknik lukis juga sebetulnya sangat tergantung pada tema atau aliran lukis yang akan digunakan. Kita dapat mulai dengan menentukan tema, menentukan objek atau subjek yang di lukis, lalu menyiapkan teknik yang dibutuhkan. Menentukan Tema Memunculkan Gagasan Memunculkan gagasan kreatif dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut. Mengembangkan imajinasi dari apa yang sedang kita pikirkan atau dari pemikiran/pengalaman orang lain Melihat subjek atau objek yang akan dilukis, misalnya pemandangan pantai, suasana pasar, dll. Mencari inspirasi dari buku dan majalah Mencari inspirasi dari internet atau sosial media Mengunjungi galeri atau museum seni Teknik melukis Teknik melukis terdiri dari kerangka kerja dan teknik khusus yang digunakan untuk cat tertentu, seperti membuat sketsa lalu menyelesaikan detailnya, membuat lukisan underpainting lalu mewarnainya dengan cat tipis teknik lukis cat minyak, menggunakan teknik kuas kering digunakan tanpa pelarut cat yang cocok untuk detail kecil, dan kuas basah kuas diberi pelarut cat dapat menutupi permukaan luas dengan cepat. Teknik lukis tidak dapat dijelaskan dengan singkat dan membutuhkan artikel khusus untuk menjelaskannya. Penjelasan lengkap mengenai teknik lukis dapat disimak pada tautan dibawah ini. Baca juga Teknik Melukis yang Sebenarnya Glazing, Underpainting, dll Referensi Soedarso, Sp. 1990. Tinjauan Seni. Yogyakarta Saku Dayar Sarana.
- Seni lukis memiliki berbagai macam aliran. Aliran ini didasarkan pada tema, teknik, corak, dan gaya lukisan dari masing-masing karya. Dikutip dari buku Seni Budaya Kelas IX 20153 sebagaimana dijelaskan oleh Soedarso, melukis adalah kegiatan olah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Sebuah lukisan memiliki ciri khas, tema, dan teknik, yang biasa disebut sebagai gaya atau aliran, baik itu dari latar belakang sejarahnya maupun cara pelukis menghasilkan karyanya dari segi teknik atau tema tertentu. Beberapa contoh di antaranya sebuah karya yang menampilkan bentuk berdasarkan mimpi si pelukis, karya yang menampilkan keindahan secara alami, hingga karya yang menunjukkan tampilan abstrak bentuk mentah dari objek yang dilukis. Dapat disimpulkan, setiap aliran seni lukis mempunyai caranya masing-masing untuk menampilkan sebuah karya tertentu. Aliran Seni Lukis Menurut Puji Lestari dalam Antropologi 2 Untuk SMA dan MA Kelas XII 20096, berikut merupakan contoh-contoh aliran seni lukis Surrealisme Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Impressionisme Pada awal menjamurnya lukisan studio, pelukis mendefinisikan image sebagai pantulan cahaya dari setiap bagian benda. Setiap bagian terkecil akan memantulkan cahaya yang berbeda, dan cahaya ini akan ditangkap mata kemudian diinterpretasikan otak sebagai bentuk-bentuk tertentu. Naturalisme Naturalisme Merupakan aliran paling popular dalam seni lukis. Aliran ini menyajikan bentuk objek sesuai kenyataan sebenarnya dan banyak menyajikan tema-tema alami. Kubisme Kubisme adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso. Romantisme Aliran ini merupakan aliran tertua dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran di dalam seni lukis yang mengolah setiap unsur seni agar memperlihatkan emosi pelukis secara efektif. Realisme Realisme memiliki kecenderungan dalam seni lukis untuk berusaha meniru bentuk di alam nyata semirip mungkin. Pada awal perkembangan seni lukis, realisme adalah tujuan utama untuk mendapatkan lukisan yang indah. Abstraksi Aliran ini mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Abstraksi berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi juga Bagaimana Sejarah Perkembangan Seni Lukis? Lukisan Gua Maros dan Homo sapiens sebagai Pendongeng Ulung - Pendidikan Kontributor Abraham WilliamPenulis Abraham WilliamEditor Dhita Koesno
– Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai artikel yang berjudul Aliran Ekspresionisme . Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Aliran Ekspresionisme ? Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini. Pengertian Aliran EkspresionismeSejarah Aliran EkspresionismeCiri-Ciri Aliran EkspresionismeTokoh-Tokoh Aliran EkspresionismeContoh Karya Aliran Ekspresionisme1. Lukisan Ekspresionis Potret Diri & Analisisnya Affandi2. Lukisan Ekspresionis The Scream & Analisisnya Edvard Munch3. Lukisan Ekspresionis Marzella & Analisisnya Ernst Ludwig KirchnerSebarkan iniPosting terkait Pengertian Aliran Ekspresionisme Aliran ekspresionisme merupakan suatu jenis aliran yang memberikan kebebasan berekspresi bagi pelukis dalam melakukan perubahan bentuk dan warna terhadap objek yang dilukis. Aliran ini melukiskan sesuatu berdasarkan ungkapan, emosi, atau perasaan dari seseorang. Sejarah Aliran Ekspresionisme Seni Lukis beraliran Ekspresionisme dirangkum berasal dari Negara Jerman yang banyak dikenalkan melalui karya-karya Seniman Lukis dari Tanah Bavaria tersebut. Para seniman lukis tersebut merasakan bahwa kehidupan manusia sudah tidak harmonis dengan alam dunia, akibat berbagai konflik dan revolusi yang terjadi di berbagai Negara di daratan Eropa pada abad ke-19. Karya-karya Lukisan Spontanitas dan Ekspresif yang ditampilkan oleh para Pelukis berpengaruh di Eropa seperti; Vincent van Gogh, Edward Munch, dan James Ensor pada akhir dekade 1880-an, mengilhami para seniman lukis lainnya untuk menciptakan kejutan baru pada seni lukis. Gerakan seni lukis beraliran Ekspresionisme akhirnya berkembang dan berlangsung pada kisaran tahun 1905-1920 dan menyebar ke seluruh daratan Eropa. Kehadiran lukisan aliran Ekspresionisme mewujudkan kebebasan berekpresi untuk para pelukis, yang sangat berkebalikan dengan aliran lukisan Impresionisme dan Romantisisme yang sangat baku saat itu. Baca Juga Aliran Pointilisme Ciri-Ciri Aliran Ekspresionisme Sering kali menunjukan jenis emosi keksalan dan sebuah espresi emosi emosi. Ungkapan isi hati seseorang. Pemilihan Warna diutamakan Imajinasi seseorang Tokoh-Tokoh Aliran Ekspresionisme Tokoh-Tokoh yang menganut aliran Ekspresionisme, yaitu sebagai berikut Indonesia Affandi, Zaini, Popo Iskandar, dan Chairil Anwar Norwegia Edvard Munch Swiss Carl Eugen Keel Austria Egon Schiele dan Oskar Kokoschka Russia Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky Perancis Gen Paul dan Chaim Soutine Jerman Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein. Netherlands Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers danHendrik Werkman Belgia Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke. Baca Juga Aliran Fauvisme Contoh Karya Aliran Ekspresionisme 1. Lukisan Ekspresionis Potret Diri & Analisisnya Affandi Potret diri yakni salah satu tema yang paling sering dibawakan oleh Affandi. Lukisan ini meletakan fokusnya pada wajah sosok laki-laki tua yang merupakan dirinya sendiri. Komposisi lukisan terdiri dari garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan dan bertekstur kasar. Warna yang digunakan sangatlah kontras dan hangat. 2. Lukisan Ekspresionis The Scream & Analisisnya Edvard Munch The Scream adalah potret dirinya sendiri yang sedang berjalan bersama kedua temannya di trotoar yang menghadap ke kota Oslo. Munch baru saja pulang atau sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit jiwa, dimana kakak perempuannya Laura Catherine sedang dirawat. 3. Lukisan Ekspresionis Marzella & Analisisnya Ernst Ludwig Kirchner Model pada lukisan ini adalah seorang gadis bernama Marzella, putri dari seorang janda yang bekerja di sirkus yang Kirchner kunjungi. Marzella adalah penggambaran yang provokatif terhadap seorang gadis muda yang bahkan belum melewati masa pubernya. Warna-warna kontras yang tidak wajar pada wajahnya, dan bahasa tubuh posenya yang menirukan pose dewasa menyimbolkan kedewasaan yang dipalsukan. Ernst mungkin prihatin dengan keadaan anak-anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya karena imbas dari kehidupan modern. Baca Juga Aliran Impresionisme Demikianlah pembahasan artikel mengenai Aliran Ekspresionisme Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.
Daftar isiPengertian Aliran EkspresionismeCiri-ciri EkspresionismeTokoh EkspresionismeContoh dan Analisisnya Lukisan EkspresionismePengertian Aliran EkspresionismeEkspresionisme adalah suatu aliran seni yang beranggapan bahwa seni merupakan sesuatu yang dapat keluar dari diri Seniman itu sendiri, tidak berasal dari peniruan terhadap alam dunia. Dimana Seniman tersebut memiliki cara pandang sendiri dan ingatan akan alam yang pernah Seniman tersebut akan mengekspresikannya dalam bentuk karya seni. Seniman dari aliran ekspresionis tidak akan menggunakan teknik penciptaan formal untuk dapat membuat karya seni yang tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik seni dan juga dapat mengeluarkan ekspresi yang lebih dapat dikatakan bahwa aliran ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang lebih menonjolkan sisi ungkapan dari dalam jiwa, dibandingkan sisi lainnya. Tetapi, biasanya orang aliran ekspresionis mempunyai kemampuan teknis yang mempuni dan juga sensitibilitas yang tinggi terhadap issue-issue seni itu sendiri. Baik secara langsung maupun tidak EkspresionismeAliran ekspresionisme mempunyai ciri-ciri, sebagai berikutBukan mengutamakan kemiripan dalam objek yang dia sapuan kuas lukisan yang tidak malu-malu, berani, dan ekspresifTeknik melukis yang keliatan naif, tetapi mempunyai komposisi lukisan yang mengutamakan ekspresi dari diri Seniman sendiri dibandingkan dengan menirukan warna untuk simbol akan suatu hal, dibandingkan untuk pewarna objek menggunakan ideologi modern secara berlebihan dan memberikan imbas yang semakin tidak mengkhawatirkan keorisinalitasan seni terhadap imitasi contoh lukisan ekspresionisme kelihatan seperti abstrak dengan tetap menonjolkan objek dan ekspresi EkspresionismeTokoh-tokoh seni yang menganut aliran seni ekspresionisme, yaituDari negara Indonesia yaitu Affandi, Zaini, Popo Iskandar, dan Chairil negara Norwegia yaitu Edvard negara Swiss yaitu Carl Eugen negara Austria yaitu Egon Schiele dan Oskar negara Russia yaitu Wassily Kandinsky dan Alexei negara Perancis yaitu Gen Paul dan Chaim negara Jerman yaitu Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max negara Belanda yaitu Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers danHendrik WerkmanDari negara Belgia yaitu Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert dan Analisisnya Lukisan EkspresionismeLukisan Ekspresionis The Scream & AnalisisnyaLukisan The ScreamThe Scream merupakan lukisan dari Edvard Munch. Dimana lukisan ini merupakan gambaran dari dirinya sendiri ketika sedang berjalan di trotoar bersama dengan kedua temannya di kota Oslo, Norwegia. Dimana Edvard Munch saat itu baru saja pulang dari rumah sakit jiwa, untuk menemui kakaknya yang bernama Laura Catherine yang sedang dirawat ini berdasarkan dari penyataan dia mengenai lukisan The Scream. Dia berkata bahwa “Aku berjalan bersama kedua temanku, ketika matahari mulai terbenam dan seketika langit berubah menjadi merah semerah darah. Aku pun berhenti berdiam sejenak untuk bersandar dipagar dan menggigil akupun mendengar suatu suara jeritan yang sangat keras, yaitu suara jeritan alam yang tak terbatas.” Dimana terjadinya kekaburan di dalam lukisan The Scream yang dibuat Edvard Munch, merupakan suatu hal yang menjadi kelebihan dalam lukisan ini yang selalu diutarakan oleh para kritikus kritikus seni juga selalu mengingat karya lukisan Starry Night dari Van Gogh, jika melihat langit dan awan pada lukisan. Kita juga bisa menemukan elemen estetika seperti Fauvisme, Ekspresionisme, dan Surealisme yang muncul secara bersamaan di lukisan Ekspresionis Marzella & AnalisisnyaLukisan MarzellaLukisan berikutnya adalah lukisan Marzella. Dimana lukisan tersebut melukis seorang gadis yang memiliki nama Marzella, yang merupakan anak dari seorang janda yang bekerja di sirkus yang dikunjungi oleh pelukis Ernst Ludwig Kirchner. Lukisan ini merupakan lukisan yang provokatif, karena didalam lukisan ini ada gambaran dari seorang gadis muda yang belum melewati masa penggunaan warna kontras yang tidak wajar dalam gambaran wajahnya dan juga pose bahasa tubuh yang menirunkan pose yang dewasa merupakan simbol dari kedewasaan yang palsu. Hal ini terjadi karena pelukis Ernst Ludwig Kirchner mungkin merasa prihatin terhadap keadaan anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya karena imbas dari kehidupan ini merupakan contoh dari suatu teknik sketsa cepat yang dipakai oleh para anggota Die Brucke. Teknik dikatakan dapat menangkap ekspresi dan jiwa sebenarnya dari subjek yang dilukis. Dengan menggunakan cara sapuan kuas secara spontan, dimana seluruh ekspresi alami dari model akan bisa tergambar dengan lebih ini juga ternyata terpengaruh akan gaya Edvard Munch pada karya Ernst Ludwig Kirchner, karena komposisi pada lukisan ini berdasarkan dari apresiasinya terhadap karya lukisan Puberty 1892 yang diciptakan oleh Edvard Ekspresionis Potret Diri Affandi & AnalisisnyaLukisan Potret Diri AffandiLukisan terakhir adalah potret diri Affandi. Ini merupakan tema yang sering digunakan oleh Affandi. Lukisan ini melukis muka dari seorang laki-laki tua yang tidak lain adalah dirinya sendiri yaitu Affandi. Komposisi dari lukisan ini adalah garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan, dan bertekstur kasar. Serta warna yang dipakai pun terbilang sangat kontras dan ini juga gambaran sang pelukis yang sedang dalam suasana hati yang sangat spritual dan emosional berkontemplasi, bukan marah. Subjek lukisan ini adalah cerminan dari diri sendiri yang sudah tua dan mempunyai rambut yang putih dan kepala yang hampir saja yang terlihat lagi menghisap pipa tembakau adalah sebuah insting self destruction yang makin menjadi saat usianya yang sudah tidak lagi muda. Tetapi dari tumpahan cat pada lukisan, menunjukkan bahwa gairah estetisnya masih membara pada masa tuanya
Hello Sobat Ilyas! Kali ini, kita akan membahas tentang aliran seni yang sangat menarik, yaitu ekspresionisme. Dalam dunia seni, ekspresionisme adalah salah satu aliran yang paling menonjol dan memiliki karakteristik yang sangat unik. Let’s dive into it! Apa itu Ekspresionisme? Ekspresionisme adalah aliran seni yang bermula di Jerman pada awal abad ke-20. Aliran ini menekankan pada ekspresi dan emosi yang kuat dalam karya seni. Hal tersebut membuat aliran ini berbeda dari aliran seni lainnya yang lebih mengutamakan keindahan visual. Sebagai gantinya, ekspresionisme mengeksplorasi perasaan dan emosi manusia melalui seni. Dalam seni rupa, ekspresionisme menggambarkan keadaan emosi yang penuh warna. Pemakaian warna yang cerah dan kontras menjadi salah satu ciri khas dari aliran ini. Ekspresionisme juga menekankan pada goresan kuas yang kasar dan gestur yang kuat pada lukisan. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk menciptakan kesan yang lebih dramatis dan ekspresif. Ciri Khas Aliran Ekspresionisme Beberapa ciri khas dari aliran ekspresionisme adalah Penggunaan warna-warna cerah dan kontras Penekanan pada ekspresi dan emosi manusia Goresan kuas yang kasar dan gestur yang kuat Penggambaran yang dramatis dan ekspresif Penggunaan teknik yang tidak umum seperti collage atau montase Ciri-ciri tersebut membuat aliran ekspresionisme menjadi sangat menarik dan berbeda dari aliran seni lainnya. Karya seni yang dihasilkan dari aliran ini memiliki daya tarik dan kekuatan yang sangat kuat. Seniman Ekspresionis Terkenal Banyak seniman terkenal yang mengadopsi aliran ekspresionisme dalam karyanya. Beberapa seniman terkenal yang terkenal dengan aliran ekspresionisme antara lain Vincent van Gogh Edvard Munch Egon Schiele Wassily Kandinsky Ernst Ludwig Kirchner Karya-karya mereka yang penuh dengan emosi dan ekspresi, menjadi salah satu contoh terbaik dari aliran ekspresionisme. Ekspresionisme dalam Musik dan Sastra Tidak hanya dalam seni rupa, ekspresionisme juga diterapkan dalam musik dan sastra. Musik ekspresionisme menekankan pada penggunaan instrumen yang lebih dramatis dan kuat. Sedangkan sastra ekspresionisme mengeksplorasi tema-tema yang lebih gelap dan menekankan pada pengalaman pribadi dan emosi. Hal tersebut membuat musik dan sastra ekspresionisme memiliki daya tarik dan kekuatan yang kuat. Keberlangsungan Aliran Ekspresionisme Aliran ekspresionisme masih terus berkembang hingga saat ini. Banyak seniman muda yang mengadopsi aliran ini dalam karyanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekspresionisme masih memiliki daya tarik yang kuat dan mampu menginspirasi banyak orang. Kesimpulan Aliran ekspresionisme adalah salah satu aliran seni yang paling menarik dan berbeda dari aliran seni lainnya. Aliran ini menekankan pada ekspresi dan emosi manusia, sehingga karya seni yang dihasilkan memiliki daya tarik dan kekuatan yang kuat. Seniman terkenal seperti Vincent van Gogh dan Edvard Munch mengadopsi aliran ini dalam karyanya. Ekspresionisme juga diterapkan dalam musik dan sastra. Meskipun aliran ini sudah berkembang sejak awal abad ke-20, namun keberlangsungan aliran ekspresionisme masih terus berlanjut hingga saat ini. Terima kasih Sobat Ilyas sudah membaca artikel ini. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
aliran ekspresionisme memiliki ciri khas dalam penggambarannya yaitu